Mengetahui Deformasi Kronologi Kejadian pada Kecelakaan Lalu Lintas
Fungsi
Fotogrametri selain pemotretan udara itu apa sih? Ternyata bisa juga
untuk mengetahui Deformasi Kronologi Kejadian pada kecelakaan lalu
lintas. Bagaimana bisa?
Simak Kajian singkatberikut ini
Simak Kajian singkatberikut ini
Dalam banyak kecelakaan yang serius, kebanyakan aparat penegak hukum
mengambil foto dari kejadian dan kendaraan dengan segera setelah
kecelakaan berlangsung. Karena tanda ban dan bukti lain dari kecelakaan
dapat hilang dengan sangat cepat setelah kecelakaan, pada saat kita
sampai ke tempat kejadian beberapa atau semua bukti mungkin telah
menghilang. Oleh karena itu dengan menggunakan perangkat lunak matematis
Metode (fotogrametri) yang memungkinkan kita untuk mengekstrak
informasi yang terkandung dalam foto-foto dari adegan dan kendaraan.
informasi ini digabungkan dan diekstraksi dengan pengukuran yang
diterapkan untuk membangun model yang tepat dari kronologis kejadian
kecelakaan kendaraan karena ditangani dengan cepat sesaat setelah
kejadian
Apa saja yang dapat diketahui informasinya menggunakan fotogrametri?
1. Ketika bukti fisik hilang, fotogrametri membantu kita membawa kembali tepat
2. Posisi tanda ban, bekas plesetan ban, puing-puing, jalur ban melalui bahu dan median, pecahan kaca, dll
3. Deformasi Kendaraan berasal dari foto
Apa saja yang dapat diketahui informasinya menggunakan fotogrametri?
1. Ketika bukti fisik hilang, fotogrametri membantu kita membawa kembali tepat
2. Posisi tanda ban, bekas plesetan ban, puing-puing, jalur ban melalui bahu dan median, pecahan kaca, dll
3. Deformasi Kendaraan berasal dari foto
Yang perlu anda Tahu
NB : Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda [Kuang,1996]. Berdasarkan definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif. Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain. Perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada umumnya mengacu kepada suatu sitem kerangka referensi (absolut atau relatif).
Untuk mengetahui terjadinya deformasi pada suatu tempat diperlukan suatu survei, yaitu survei deformasi dan geodinamika. Survei deformasi dan geodinamika sendiri adalah survei geodetik yang dilakukan untuk mempelajari fenomena-fenomena deformasi dan geodinamika. Fenomena-fenomena tersebut terbagi atas 2, yaitu fenomena alam seperti pergerakan lempengtektonik,aktivitas gunung api, dan lain-lain. Fenomena yang lain adalah fenomena manusia seperti bangunan, jembatan, bendungan, permukaan tanah, dan sebagainya.
Sumber : http://engexperts.com/ services/photogrammetry/
NB : Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda [Kuang,1996]. Berdasarkan definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif. Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain. Perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada umumnya mengacu kepada suatu sitem kerangka referensi (absolut atau relatif).
Untuk mengetahui terjadinya deformasi pada suatu tempat diperlukan suatu survei, yaitu survei deformasi dan geodinamika. Survei deformasi dan geodinamika sendiri adalah survei geodetik yang dilakukan untuk mempelajari fenomena-fenomena deformasi dan geodinamika. Fenomena-fenomena tersebut terbagi atas 2, yaitu fenomena alam seperti pergerakan lempengtektonik,aktivitas gunung api, dan lain-lain. Fenomena yang lain adalah fenomena manusia seperti bangunan, jembatan, bendungan, permukaan tanah, dan sebagainya.
Sumber : http://engexperts.com/